Kartini yang Terlupakan..


Kalau saat ini kita ditanya mengenai siapa itu Kartini, mungkin kita tidak akan benar-benar ingat siapa beliau? darimana beliau? apa perjuangan yang dia lakukan? Sangat disayangkan, padahal beliau merupakan salah satu pahlawan wanita, yang bukan hanya diakui oleh Indonesia, naun juga menggoreskan jejaknya dalam pengakuan internasional. Setidaknya terdapat 3 jalan raya di Belanda yang menggunakan nama Kartini.



So, coba kita lihat siapa itu Kartini..
Dilahirkan di Jepara, Jawa Tengah pada tanggal 21 April 1879 dengan nama lengkap Raden Ajeng Kartini. Kartini merupakan bangsawan Jawa. Ayahnya bernama R.M. Sosroningrat, ibunya M.A Ngasirah. Secara garis keturunan, ia merupakan keturunan Sultan Hamengkubuwono VI yang menguasai Kesultanan Solo. Karena ia bisa berbahasa Belanda secara lisan dan tulisan, maka ia seringkali berkorespondensi dengan rekan-rekannya di Belanda, terutama Rosa Abandoen. Dari situlah mulai terkumpul tulisan Kartini yang dibukukan dengan nama Habis Gelap Terbitlah Terang.

Kartini menikah dengan K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, Bupati Rembang saat itu. Suaminya memberinya kebebasan terutama mendukung keinginan Kartini untuk memajukan hak-hak dan strata sosial kalangan wanita pribumi, terutama dengan mendirikan Sekolah Kartini. Kartini melahirkan anak pertamanya Soesalit Djojoadhiningrat, namun sayang beliau wafat tidak lama setelah kelahiran putera pertama dan terakhirnya. Konon, nama Soesalit diberikan karena begitu susah dan sulitnya melahirkan Soesalit.

Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964, yang menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional sekaligus menetapkan hari lahir Kartini, tanggal 21 April, untuk diperingati setiap tahun sebagai hari besar yang kemudian dikenal sebagai Hari Kartini.


- dikutip dari Wikipedia.com, dengan pengubahan seperlunya -